UMMU SALAMAH WANITA DENGAN KECERDASAN DAN MENCERDASKAN

Siapa yang tidak kenal Ummu Salamah? Dia adalah wanita terhormat yang terkenal cerdas, pandai, memiliki pandangan tajam, dan pemahaman yang  mendalam. Namanya Hindun binti Abu Umayyah bin Mughirah. Berasal dari keluarga yang mulia dan terpandang dari Bani Makhzum. Sebelum menjadi istri Nabi, ia menikah dengan Abu Salamah bin Abdul Asad Al Makhzum.

Setelah Abu Salamah wafat, Ummu Salamah membaca doa yang diajarkan oleh rasulullah:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أُجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali (di hari Kiamat). Ya Allah! Berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku).”

Ummu Salamah berkata, “Siapakah yang lebih baik dari Abu Salamah?” Tetapi, tak lama kemudian, setelah selesai ‘iddahnya, Rasulullah datang ke rumahnya dan menyampaikan niat untuk meminang Ummu Salamah melalui keponakannya. 

Ummu Salamah pernah terlibat dalam beberapa peristiwa yang menunjukkan kecerdasan pikiranya.  Salah satu peristiwa tersebut terjadi dalam kasus perjanjian Hudaibiyah (Perjanjian antara Kaum Muslim dan Musyrikin). Salah satu pasal perjanjian menyatakan bahwa jika ada orang dari kalangan musyrik Mekkah yang datang kepada Nabi (untuk bergabung), maka Nabi harus menolak dan mengembalikannya kepada kaum musyrik. Sebaliknya, jika ada seorang muslim yang ingin bergabung dengan kaum musyrik maka kaum musyrik boleh menerimanya. Hal ini membuat para sahabat Nabi merasa sangat sedih dan kecewa.

Setelah selesai menandatangani perjanjian damai dengan kaum musyrik, Rasulullah berkata kepada para sahabatnya untuk menyembelih hewan kurban dan bercukur rambut. Namun, saat itu tidak ada satupun sahabat yang berdiri dan melaksanakan perintah beliau, padahal Rasul mengulangi perintahnya sebanyak tiga kali. Ketika melihat gejala itu, Rosul masuk kemah dan menemui Ummu Salamah. Beliau menceritakan kejadian tersebut kepadanya.

Di sinilah Ummu Salamah menggunakan perannya dengan sangat baik. Dia berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah engkau ingin para sahabatmu mengerjakan perintahmu? Keluarlah, dan jangan berbicara dengan siapapun sebelum engkau menyembelih hewan kurbanmu dan memanggil pencukur untuk mencukur rambutmu.”

Seketika itu rasulullah pun keluar tanpa bicara dengan siapapun sampai menuntaskan semua yang disarankan istrinya. Ketika para sahabat melihat beliau melakukannya, maka mereka langsung bangkit. Mereka menyembelih hewan kurban masing-masing dan mencukur rambut sesama mereka.


Berkat pandangan Ummul Mukminin, Ummu Salamah,  para sahabat selamat dari bermaksiat kepada Nabi. Dan perjanjian Hudaibiyah berakhir dengan Fathu Mekkah. Kemenangan kaum muslimin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar