Diantara musibah besar yang menimpa sebagian kaum muslimin saat ini adalah merajalelanya
kesyirikan. Tidak pedulinya terhadap urusan agama
dan sibuk dengan urusan dunia. Oleh karena itu banyak di antara manusia yang terjerumus ke dalam hal-hal yang Allah
haramkan, lantaran sedikitnya
pemahaman tentang permasalahan agama.
Apa itu Syirik?
Nah, pertanyaan yang sangat mendasar
yang harus kita tahu adalah, apakah yang disebut syirik itu? Syirik adalah
mempersekutukan Allah dengan makhluk dalam hal ibadah. Syirik
merupakan lawan dari tauhid, yakni mengesakan Allah dalam hal ibadah.
Akar kesyirikan
Penyebab dari
kesyirikan itu ada dua:
Pertama Karena kebodohan manusia terhadap Allah. Manusia
tidak mengenal Allah dengan baik, sehingga ia pun tidak mengenal tata cara
beribadah yang benar kepada-Nya.
Kedua Karena kesombongannya. Adakalanya manusia sadar
bahwa dirinya telah berbuat syirik, namun karena kesombongannya untuk menerima kebenaran maka ia tetap teguh
diatas kesyirikan, sebagaimana yang terjadi pada kaum musyrikin di zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Di sisi lain, adapula manusia yang benar-benar bodoh karena tidak menyadari
bahwa dirinya sedang terjerumus dalam kesyirikan, sedangkan ia merasa bahwa
dirinya sedang beribadah kepada Allah dengan peribadatan yang sempurna. Inilah
yang pada umumnya terjadi di masa sekarang, dimana orang-orang yang
mempersembahkan peribadatan kepada selain Allah merasa bahwa mereka sedang beribadah
dengan benar kepada Allah ta’ala.
Perhatikan!
Orang-orang yang berbuat
syirik mempersembahkan
peribadatan kepada selain Allah disebabkan oleh salah satu dari dua hal
berikut:
Pertama: Mereka
menganggap bahwa ada kekuasaan lain
selain kekuasaan Allah. Seperti adanya “penjaga gunung”
yang marah sehingga gunung erupsi dan
meletus, dewa penjaga samudera yang marah apabila tidak diberikan sesaji dan
tumbal. Hal itu semuanya adalah perbuatan syirik.
Kedua: Mereka
menganggap bahwa ada kekuatan yang bisa
menjadi perantara antara dia dengan Allah. Seperti berdoa kepada orang-orang yang dianggap wali yang sudah meninggal agar hajat mereka dapat segera tersampaikan
kepada Allah. Mereka menganggap Allah seperti raja yang sulit untuk mengetahui
seluruh kebutuhan rakyatnya bila tidak dibantu oleh para pembantu yaitu menteri.
Padahal syirik adalah dosa yang paling besar. Allah berfirman:
“Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman: 13)
Perbuatan dosa
yang paling besar ini begitu samar bagi kebanyakan manusia lantaran kejahilan
mereka. Oleh karena itu rajin-rajinlah belajar sehingga kita dapat mengetahui
perkara-perkara syirik sehingga kita bisa menjauhinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar