Ilustrasi |
Nama
lengkapnya adalah Shafiyyah binti Huyay bin Akhthab. la adalah putri pemimpin
Yahudi Bani Quraizhah, Huyai bin Akhthab. Ayah Shafiyyah adalah pemimpin
terbesar kaum Yahudi. Memang tak banyak yang tahu bahwa di kalangan istri-istri
nabi ada yang berasal dari kaum Yahudi.
Shafiyyah
menjadi salah satu tawanan yang ditawan oleh kaum Muslimin setelah berhasil
menghancurkan kaum yahudi kabilah bani Quraizhah dan bani Nadzir di Khaibar.
Atas sikap mereka mengingkari perjanjian Hudaibiyah, terlebih lagi Huyay menghasut kaum Quraiys untuk
menyerang kaum muslimin.
Shafiyyah dikenal sebagai orang yang bertakwa,
bersih, dan matanya selalu basah karena menangis. Ibnu Katsir menuturkan bahwa Shafiyyah adalah
seorang yang sangat menonjol dalam ibadah, kezuhudan, kebaikan, dan shadaqah.
Ia juga seorang istri yang penuh ketulusan dan kejujuran dalam mahligai hidup
bersama Rasulullah.
Bahkan
ketika Rasulullah sakit Shafiyyah pun berkata;
“Wahai Nabi, sesunggunya aku lebih senang jika penyakit yang dideritamu itu
pindah ke tubuhku”.
Selain itu, ia pandai memberikan kesan
kepada orang-orang yang baru dikenalnya, seperti kepada putri Rasulullah
Fatimah Az-Zahra, Shafyyah memberikan anting-anting emas yang terpasang di
kedua telinganya. Selepas kepergian Rasulullah, hatinya semakin menunjukkan
ketakwaan kepada Allah. Ia pernah berkata bahwa ia selalu ingin melihat
kebahagiaan orang lain. Terlihat ketika Ustman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu
mendapatkan tekanan dari orang-orang dzalim, Shafiyyah senantiasa mengirimkan
makanan dan minuman untuknya.
Selama hidupnya dihabiskan dengan
penuh ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala hingga ajal
menjemputnya untuk menghembuskan napas terakhir pada tahun 50 hijriah, sekitar
40 tahun setelah Rasulullah wafat. Shafiyyah, meninggalkan kita wahai para
muslimah dengan kesempurnaan imanya, hingga ia menjadi Ummul Mukminin yang
patut kita teladani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar