Sahabatku,
pernahkah kamu melihat "MUMI”? Iih!...serem. Mumi kan mayat yang bisa
hidup yang tubuhnya dibalut atau ditutupi dengan kain atau perban putih dan
hanya matanya saja yang terlihat. Ada yang lari ketakutan saat dikejar oleh
mumi tersebut.
Sebenarnya
mumi itu tidak bisa hidup dan jalan-jalan atau berlari seperti kamu lihat di
film-film. Pengertian mumi adalah sebuah mayat yang diawetkan, dilindungi dari kerusakan dengan
cara alami atau buatan, sehingga bentuk awalnya tetap terjaga.
Ngomong-ngomong tentang “Mumi,” kamu tahu ngga
“Fir’aun”? Itu loh raja Mesir yang sangat terkenal kedzolimannya di masa Nabi Musa. Setelah wafat, mayat Fir’aun juga dimumikan. Sehingga
sekarang sering disebut “Mumi Fir’aun”, sampai sekarang masih bisa kita lihat
di negara Mesir yaitu di dalam bangunan yang bernama Piramid.
Raja dzolim tersebut Allah tenggelamkan di Laut Merah. Tetapi
walaupun jasad Fir’aun berada di lautan
dalam waktu yang lama, jasad Fir’aun tidak hancur.
Pada tahun 1975, Prof. Dr. Maurice Bucaille, seorang ahli bedah dari Prancis, tertarik untuk meneliti
jasad Fir’aun. Maka dikirimknlah jasad Fir’aun ke Prancis untuk diteliti, agar
misteri utuhnya jasad Fir’aun bisa diketahui.
Ternyata
sahabat, Hasil akhir dari penelitian tersebut sungguh mengejutkan. Di Jasad
Fir’aun terdapat sisa-sisa garam yang melekat pada tubuhnya, ini adalah bukti terbesar bahwa dia mati Karena
tenggelam di laut.
Kenapa
Mumi Fir’aun lebih baik dari mumi yang lain? Lantas,
Sang Profesor meneliti kembali keanehan-keanehan tersebut. Di akhir
penelitiannya, Dia menyimpulkan bahwa ada proses penyelamatan mayat Fir’aun
dari laut dan pengawetannya secara alami tanpa campur tangan manusia seperti
proses pengawetan mumi-mumi yang lain.
Ketika laporan itu selesai, salah satu rekannya membisikkan
sesuatu dan berkata: "Jangan tergesa-gesa dengan hasil penemuanmu ini,
karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi
ini".
Profesor tersebut berkata, “bagaimna bisa
peristiwa pengawetan Fi'aun bisa diketahui di jaman ketika alat teknologi belum
canggih seperti sekarang?”. Hal ini telah Allah jelaskan dalam firmannya
berikut ini:
"Maka pada hari ini Kami selamatkan
badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang
sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda
kekuasaan Kami." (QS.Yunus:92)
Akhirnya,
Allah membukaka pintu hidayah kepada Sang Profesor, dan dia pun memutuskan
untuk masuk Islam. Sungguh indah ya Sahabat, jika kecerdasan dibimbing
oleh cahaya Al-Qur’an.
Perbaiki diri
kita sebelum terlambat, niatkanlah mengharap keridhoan dan surga-Nya.
penyesalan yang terlambat atas
kekhilafan dan dosa tidak akan berguna lagi, seperti Fir’aun yang menyesali
karena kesombongannya. Ketika laut akan menenggelamkannya, maka Allah tidak
menerima taubatnya, karena telah terlambat.[]
Sahabat, mari
kita simak pelajaran apa yang bisa kita ambil dari cerita jasad fir’aun yang
Allah awetkan sampai saat ini.
1.
Allah murka dengan orang yang sombong
Kesombongan
hanya pantas bagi Allah, karena manusia tidak layak untuk sombong karena sebenarnya
manusia tidak memiliki daya dan upaya kecuali atas izin-Nya
Sungguh sangat
mudah bagi Allah untuk mengangkat hambanya yang sholeh dengan kemuliaan. Dan
membinasakan hambanya yang sombong seperti Fir’aun
2.
Perbaiki diri sebelum terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar